Minggu, 06 September 2015

cinta rumit

Aku sndiri sekarang, hanya berteman dengan sepi, berbicara dengan angin dan mencurahkan isi hatiku pada alam, masih terekam jelas di ingatan ku hingga kini mereka orang hebat kata orang, ya orng tua.
Mungkin tak sehebat orang tua kalian disana, bertengkar begitu hbatnya, berbicara keras, menangis hingga akhirnya mereka tidak sanggup untuk mempertahankan bahtera rumah tangga mereka.
Hingga akhirnya memaksaku untuk berfikir lebih dewasa dari sblumnya dengan umurku yang sekecil ini.
       Aku tidak memilih untuk ikut siapapun karna aku tau mereka berdua jelas menginginkan aku untuk tinggal di antara salah satu daripada mereka. Aku tinggal bersama kakek dan nenekku, merekalah yg membiayai seluruh peroses belajarku, hidup ku hingga aku menyelesaikan S1 di salah satu universitas ternama di indonesia.
        Aku bekerja di salah satu perusahaan terbesar di bidang pariwisata di indonesia hidupku penuh dengan ke glamoran disini, segala apapun yg aku inginkan disitu pula aku mendapatkannya,
Tetapi tetap, aku miskin kasih sayang.
         Ibu dan ayahku entah dimana saat ini. Aku kembali menatap langit dengan sejuta bintang dan menceritakan semuanya pada alam tak terasa dua garis di pipi mulai terbentuk, aku sepi, aku sendiri aku miskin kasih sayang.
         Hari-hari terus berlalu dan tak akan pernah kembali hingga tiba saatnya aku bertemu dengan seorang wanita yang ku rasa wajahnya tidak familiarlagi, ia sedang melakukan interviue berbicara dan menjelaskan tentang dia kepadaku karna dia ingin mengajukan permohonan pekerjaan kpada perusahaan kami, ku tatap matanya yg sudah tak asing lagi, hanya sekejap namun seperti bertahun-tahunlamanya aku mengenalnya, kudengar detik demi detik pembicaraannya kuperhatikan bibir yg selalu bergerak dengan indahnya saat dia berbicara, perasaan nyaman dan tenang itu yang berada dalam perasakanku saat ini, aku menanyakan setatusnya. Aku orang yang tenang.
         Dan smua pertanyaan ku sudah di jawab kseluruhannya dia ANGEL dan dia sudah bersuami, terus dan terus kami berbicara saling tertawa dan saling mersa nyaman dan tenang.
Pagi berganti malam hubungan kami smakin dekat dan smakin nyaman seakan tak ada hal yang menghalangi kami dalam menjalani hubungan ini walaupun sesungguhnya ada penghalang yang melintang dalam perjalanan cinta kami.
           Kami di tepi pantai berdua saling berpeluk erat dan penuh kasih sayang ku curahkan perasaanku pada alam perasaan yang luar biasa hebatnya, nyaman dan tenang.
           Ketika itu angel mulai mengungkapkan sluruh perasaan nyamannya kpadaku, tapi ini sudah terlambat karna dia sudah memiliki pendamping hidup. Dia bimbang dan mulai menatap foto pernikahan mereka di sudut kamar dan mengambil gelas kaca dan melemparnya kearah foto itu,kesunyian pecah sketika dia menangis dan merasa menyesal karna sudah menikah, rumah tgga mereka mulai berantakan dan engel jarang pulang kerumah dan selalu bersamaku beberapa hari kmi bersama bercerita tentang cinta bersandar dan aku tidur di pangkuannya saling berkasih sayang dan berada di kapal romantis dan mewah di tengah laut, kami selalu merindu ktika tidak bersama.
             Perasaan bersalah timbul didalam fikiranku tetapi tidak bisa di pungkiri bahwa aku menginginkan perpisahan mereka agar tidak ada penghalang yg melintang di jalan cinta kami. Ini merupakan kberuntungan ataukah tidak.
Mereka berpisah hati harus meyakinkan diriku untuk bahagia dengan angel. Kami selalu bertemu di tempat yang indah dan romantis sehingga kmi berdua melakukan hubungan yg di larang, kami bercinta dan saling berucap kata" romantis. Hingga setahun lamanya
            Hingga pada akhirnya akupun melamarnya di tepi pantai itu, ku beri cincin yang mewah dan indah, ku pakaikan di jari manisnya dia tersenyum bahagia, aku berlutut di hadapannya, dan ku cium tangannya, dia memelukku hingga kami berbaring di pasir putih dan menatap langit, semua yang di impikan dulu sekarang sudah menjadi kenyataan, sudah tidak ada penghalang lagi sekarang, bahagia menyelimuti diri kami.
            Setelah itu aku datang ke kediaman orang tuanya bersama dia untuk menunjukan keseriusanku kpadanya aku ingin melamarnya di depan kedua orgtuanya, sesampai di kediaman orgtuanya, ku ketuk pintunya dan mulai terdengar detak langkah smakin dekat dan membuka pintu, kulihat seorang wanita yang sudah sangat ku kenal, bahkan aku di lahirkan olehnya, kutatap wajahnya, kusentuh rambut dan pipinya air mata mengalir di pipiku tidaksalah lagi dia adalah ibuku, ku tatap wajah angel dan wajah ibuku, kdua mata mereka sangat mirip mata angel yg tidak familiar itu ternyata adalah darah daging ibuku juga, cinta ini sangat rumit
Air mata penyesalan terus kluar hingga kaki q melangkah cepat menuju mobilku dan melaju dengan kcepatan tinggi, dengan hati kacau perasaan yang kacau fikiran yang kalut ku pacu mobilku, hingga aku tak sadarkan diri, kubuka mata ku, aku berada di dalam rumah q sendiri dengan kondisi smua berantakan, aku termenung sejenak, dan melihat kearah keluar melalui jendela rumahku, mobilku terparkir di halaman, aku bingung serasa ini bukan mimpi ini nyata, ku ambil pistol di dalam laci meja kerjaku, ku pejamkan mataku ku todongkan pistol di kpalaku, "aku miskin kasih sayang"

                 ~palgunadi~